SBB, Maluku — Yayasan Nusa Bahari Lestari (SAHARI) hadir sebagai lembaga pemberdayaan yang berfokus pada penguatan kapasitas masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Maluku. Berdiri sejak 19 Agustus 2024, SAHARI meneruskan komitmen dan pengalaman panjang Lembaga Partisipasi Pembangunan Masyarakat (LPPM-Maluku) yang telah berkiprah lebih dari 30 tahun dalam pembangunan masyarakat.
Bagi SAHARI, masyarakat lokal adalah penjaga utama ekosistem laut sekaligus pewaris kearifan tradisional seperti Sasi, praktik adat yang menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Tradisi tersebut kini menghadapi tantangan akibat perubahan zaman, dan SAHARI berkomitmen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai lokal serta memperkuat kelembagaan adat agar tetap relevan di era modern.
Berbasis di Desa Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, SAHARI didukung tim multidisiplin yang merupakan anak daerah dan sangat mengenal wilayah serta karakteristik masyarakat Maluku. Lembaga ini beroperasi di berbagai wilayah Maluku, termasuk Seram, Buru, Banda, Lease, Aru, Kei, dan Ambon.
Untuk menjaga keberlanjutan, SAHARI mengembangkan strategi pembiayaan yang mandiri dan beragam, mulai dari kemitraan dengan donor nasional dan internasional, pengembangan usaha kecil berbasis komunitas, hingga dukungan dari diaspora Maluku dan donatur lokal.
Tahun ini, SAHARI menjalankan dua program utama:
- Pengelolaan Perikanan Skala Kecil dan Berkelanjutan, membantu nelayan mengelola sumber daya laut berbasis kearifan lokal dan kolaborasi komunitas.
- Program Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau Kecil (Destana Kepulauan), memperkuat kemampuan masyarakat menghadapi risiko bencana dan perubahan iklim di wilayah Banda, Ambon, dan Kelang.
Kedua program ini menyasar 9 wilayah dampingan di Kabupaten Seram Bagian Barat dan Maluku Tengah, yakni Desa Soleh, DesaTonu Jaya, Negeri Liang, Negeri Waai, Negeri Tial, Desa Lautang, Desa Slamun, Desa Pulau Ay, serta Negeri Kaibobo sebagai desa binaan utama.
SAHARI ingin memastikan masyarakat pesisir dan pulau kecil berdaulat atas ruang hidupnya, inklusif, berdaya, dan berkelanjutan. Misinya meliputi, membangun organisasi profesional, mendorong kemandirian dan kreativitas masyarakat, hingga mengembangkan model pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan.
Dengan semangat gotong royong dan kemandirian, SAHARI percaya bahwa perubahan besar bisa lahir dari pesisir pantai, dari satu desa, satu nelayan, dan satu tindakan nyata menjaga laut untuk masa depan bersama. (**)







































































Discussion about this post