Penjabat Bupati SBB Jajaki “Negeri Atas Awan” Lohia Sapalewa, Mendaki Gunung Keramat Tanuseku

Piru, Maluku– Masih dalam momentum Natal, Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Dr. Achmad Jais Ely mengunjungi Lohia Sapalewa Kecamatan Taniwel, (28/12).

Penjabat Bupati diterima dengan proses adat pasawari oleh para tokoh adat, dilengkapi dengan tarian cakalele oleh pemuda setempat. Kehadirannya disambut hangat oleh warga, yang memanfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan keramahan khas mereka. Suasana penuh keakraban menandai kunjungan ini.

Momen istimewa ini, sekaligus kesempatan untuk menjajaki Gunung Keramat Tanuseku yang memiliki nilai sejarah dan spiritual bagi masyarakat setempat serta punya kaitan erat dengan puluhan Negeri-Negeri di pesisir SBB bahkan seputaran Pulau Ambon, Maluku.

Terletak di ketinggian, Lohia Sapalewa dikenal sebagai desa gunung terakhir di Kecamatan Taniwel. Dengan pesona alam yang memukau, negeri ini kerap disebut sebagai “Negeri Atas Awan” karena pemandangan pegunungan yang diselimuti kabut indah.

Penjabat Bupati didampingi Camat Taniwel, Thomas Laturake, yang turut memberikan panduan dan menjelaskan potensi besar kawasan tersebut.

Momen kunjungan ini juga menjadi ajang dialog dengan masyarakat setempat, yang menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan desa.

Penjabat Bupati Achmad Jais Ely menyatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas menuju desa ini agar potensi wisata dan ekonomi masyarakat dapat berkembang lebih optimal.

Kepada masyarakat Negeri atas awan itu, Penjabat Bupati dengan sungguh menyatakan akan membuka aksebilitas untuk memperpendek rentan kendamenyatakannya program program yang sudah dicanangkan sebelumnya.

Ely menegaskan, jalan lintas Taniwel Pengunungan sudah dalam progres menuju waktu pengerjaan awal tahun 2025 mendatang.

Bukan hanya itu, kelas jauh Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terletak di desa tersebut akan dimekarkan berdiri sendiri dengan nomenklatur SMP Tanuseku.

Selain itu, Penjabat Bupati menerima usulan warga untuk mendirikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dirinya memastikan akan mempercepat penerbitan izin operasional lembaga pendidikan anak.

“Saudara-saudaraku sekalian, kita upaya Aksebilitas akan segera dikerjakan berupa jalan lintas. Memang belum sampai di negeri Lohia Sapalewa, tapi sudah mendekat. Paling tidak memperpendek tentang kendali, memudahkan akses. Untuk jembatan darurat yang melintasi Sungai, akan dibantu segara,” akui Ely.

Mendaki Tanuseku

Gunung Tanuseku, yang menjadi salah satu tujuan kunjungan, tidak hanya memikat dengan keindahan alamnya tetapi juga dihormati sebagai gunung keramat. Bagi masyarakat sekitar, Gunung Tanuseku memiliki makna sakral dan erat kaitannya dengan tradisi lokal yang terus dilestarikan.

“Negeri Atas Awan Lohia Sapalewa memiliki keunikan yang tidak dimiliki daerah lain. Kita perlu menjadikannya perhatian utama untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, tentu dengan tetap menghormati nilai budaya dan tradisi yang ada,” ujar Penjabat Bupati SBB.

Dengan potensi alam yang luar biasa dan nilai budaya yang kaya, Lohia Sapalewa dan Gunung Tanuseku tidak hanya menjadi kebanggaan Kecamatan Taniwel, tetapi juga Kabupaten Seram Bagian Barat. Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju pengembangan wilayah yang lebih terarah dan berdaya saing.

Apresiasi dan Terimaksih Tua Adat

Wempy Manakane menyampaikan rasa syukurnya atas kunjungan silaturahmi dalam momentun Natal tersebut.

Pihaknya bersyukur dan bangga karena Negeri paling sulit dijangkau itu bisa didatangi orang nomor Satu di SBB.

“Bukan jarang lagi, memang tidak pernah adanya kehadiran pejabat sekelas Bupati ke Lohia Sapalewa. Sehingga hari ini merupakan sejarah, dan pertama kali Bupati sampai di Negeri kita ini,” akui Manakane.

Manakane menekankan permintaan infrastruktur jalan dan pendidikan untuk diperhatikan.

Manakane mengakui adanya hubungan emosional leluhur dengan Achmad Jais Ely. Sehingga tidak heran bisa sampai di Negeri tersebut.

“Nenek moyang kita punya cerita sejarah yang panjang. Dimana sejarah itu dimulai dari gunung Tanuseku,” pungkasnya. ***