Bula, Maluku-– Pantai Wailolla, Kota Bula, menjadi saksi semaraknya Grand Opening Ramadhan Festival 2025, Senin (10/03/2025) malam. Festival yang diinisiasi Komunitas Lalantagi Culture (KLC) ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga manifestasi dari komitmen Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dalam memperkuat kebersamaan, membangun karakter generasi muda, dan melestarikan budaya yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
Acara dibuka secara simbolis oleh Wakil Bupati SBT, Muhammad Miftah Thoha R. Wattimena, dengan penabuhan bedug—sebuah tanda dimulainya rangkaian kegiatan yang akan berlangsung sepanjang bulan suci.
Hadir dalam kesempatan tersebut para pejabat daerah, tokoh agama, serta masyarakat yang antusias menyambut festival perdana di era kepemimpinan Bupati Fachri Husni Alkatiri dan Wakil Bupati Muhammad Miftah Thoha R. Wattimena (Fachri-Vito).
Panggung Seni Religi, Kebersamaan, dan Dakwah
Malam itu, alunan musik religi dari para seniman lokal memukau ratusan pengunjung. Lantunan suara merdu yang berpadu dengan suasana Ramadhan menciptakan kehangatan tersendiri. Tidak hanya itu, Wakil Bupati yang dikenal sebagai sosok pecinta seni turut menyumbangkan suaranya dengan membawakan lagu “Takkan Berpaling Darimu” milik Rossa.
Aksi spontan tersebut sontak membuat suasana semakin hidup, mencerminkan bahwa seni dan religi dapat berjalan beriringan dalam harmoni.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Wattimena menegaskan pentingnya festival ini sebagai ruang ekspresi bagi masyarakat, khususnya anak muda.
“Festival Ramadhan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga wadah bagi kita semua untuk memperkuat silaturahmi, menyalurkan kreativitas, dan menanamkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dengan mengusung tema “Tingkatkan Generasi Beriman dan Berbudaya di Bumi Ita Wotu Nusa”, festival ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari Dendang Sahur, Da’i Cilik, Hias Dusun, Live Musik Islam, Talk Show, hingga Bazar Pasar Murah dan Galang Donasi.
Ada pula penyuluhan agama serta pemeriksaan kesehatan gratis, menjadikan festival ini lebih dari sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana berbagi dan memperkuat solidaritas sosial.
Komitmen Fachri-Vito: Membangun SBT yang Religius dan Berbudaya
Festival ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bagian dari komitmen kepemimpinan Fachri-Vito dalam membangun Seram Bagian Timur yang religius, berbudaya, dan harmonis.
Sejak awal kepemimpinan mereka, Fachri dan Vito telah menegaskan bahwa keberagaman dan nilai-nilai Islam harus menjadi pondasi dalam setiap kebijakan pembangunan daerah.
“Bulan suci Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk menumbuhkan kesadaran sosial, memperkuat iman, dan melestarikan budaya,” ujar Ketua Panitia, M. Abduh Ernas.
Ia menambahkan bahwa festival ini menjadi bentuk nyata dari upaya membangun generasi muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga beriman dan berakhlak.
Dalam beberapa kesempatan, Bupati Fachri Husni Alkatiri juga menegaskan bahwa program-program pembangunan di SBT akan selalu berpijak pada nilai-nilai keislaman dan kebudayaan lokal. Ramadhan Festival 2025 menjadi bukti bahwa kepemimpinan Fachri-Vito tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pembangunan karakter dan spiritualitas masyarakat.
Membangun Tradisi Baru di Bumi Ita Wotu Nusa
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, Ramadhan Festival 2025 diharapkan menjadi tradisi baru di SBT—sebuah perayaan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan menyatukan masyarakat dalam harmoni iman dan budaya.
Di bawah kepemimpinan Fachri-Vito, SBT terus bergerak maju dengan menjadikan agama, budaya, dan kebersamaan sebagai pilar utama pembangunan. Festival ini hanyalah salah satu wujud dari visi besar mereka: membangun SBT yang lebih berdaya, harmonis, dan penuh keberkahan.***