Ambon, Maluku– Respons positif datang dari kalangan masyarakat sipil atas langkah strategis Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa yang menemui Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam upaya mempercepat realisasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Maluku Integrated Port.
Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Maluku, Syahrir Rumluan, menilai langkah tersebut sebagai bagian dari momentum besar yang harus dikawal bersama.
Pria yang akrab disapa Bung Erick itu menegaskan bahwa pembangunan pelabuhan terintegrasi di wilayah timur Indonesia bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga gerbang perubahan bagi Maluku.
“Apa yang dilakukan Gubernur ini patut diapresiasi. Tapi lebih dari itu, kita semua masyarakat Maluku, harus turut mengawal agar PSN-MIP segera terealisasi,” ujarnya, Rabu (30/4/2025), di Ambon.
Menurut Bung Erick, pembangunan Maluku Integrated Port akan memicu pertumbuhan ekonomi baru yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Ia menyebut kawasan sekitar pelabuhan akan mengalami geliat investasi, distribusi barang menjadi lebih efisien, dan konektivitas antarwilayah semakin kuat.
“Dampaknya akan sangat luas. Kita bicara tentang terbukanya lapangan kerja baru, yang artinya juga menekan angka pengangguran. Ini akan memperbaiki struktur ekonomi lokal yang selama ini terlalu tergantung pada sektor konsumsi,” jelasnya.
Sebagai mantan Ketua Umum PKC PMII Maluku, Bung Erick memahami betul bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menjadi katalis perubahan sosial.
Pihaknya percaya, begitu pekerjaan PSN dimulai, performa pembangunan Maluku akan ikut terangkat secara nasional.
“Ini bukan sekadar proyek. Ini tentang membawa Maluku naik kelas. Kita dorong bersama agar pembangunan ini tak berhenti di dokumen, tapi benar-benar turun ke lapangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama pemerintah kota/kabupaten, tokoh agama, dan organisasi kepemudaan untuk bersinergi.
“Jika kita satu frekuensi dan sepakat bahwa ini untuk masa depan Maluku, maka tidak ada alasan untuk tidak mendukung. Sejarah sedang ditulis, dan kita bagian dari penanya,” pungkas dia dengan ciri khasnya.
Sebagaimana diketahui, Gubernur Hendrik sebelumnya telah menemui Menko AHY di Jakarta pada Selasa (29/4), membahas Maluku Integrated Port yang kini resmi masuk dalam RPJMN 2025–2029 sebagai Proyek Strategis Nasional.
Dalam pertemuan itu, turut dibahas pula pembangunan Coastal Road dan Water Front City di kawasan Teluk Ambon.***