Ambon, Maluku– Audit investigatif terhadap dugaan penyimpangan Dana Desa Negeri Yaputih Tahun Anggaran 2024 kini menjadi sorotan publik. Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Wilayah Maluku mendesak agar proses audit dilakukan secara transparan, independen, dan akuntabel demi memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana desa.
Soetrisno Hatapayo, Sekretaris GMPI Maluku sekaligus pelapor kasus ini, menegaskan bahwa audit bukan sekadar prosedur administratif, melainkan instrumen penting untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bagi warga Negeri Yaputih dan sekitarnya.
“Audit ini harus berjalan terbuka dan tanpa kompromi. Transparansi adalah hal mutlak agar publik tidak lagi meragukan prosesnya,” tegas Hatapayo di Ambon, Kamis (15/5).
Perhatian terhadap proses audit meningkat setelah keluarnya Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari Polres Maluku Tengah tertanggal 30 April 2025. Dalam SP2HP tersebut, disebutkan adanya permintaan resmi kepada Auditor APIP Inspektorat Kabupaten Maluku Tengah untuk segera melakukan audit investigatif sebagai bagian dari proses hukum yang tengah berjalan.
Kasus ini mencuat setelah ditemukan adanya selisih anggaran dalam proyek pembangunan bak penampungan air bersih di Negeri Yaputih. Lebih dari itu, bak air bersih yang baru dibangun justru tidak berfungsi optimal, sementara bak lama yang dibangun tahun 2016 masih menjadi andalan warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih harian.
“Ini bukan semata soal angka atau dokumen, tapi menyangkut hak dasar masyarakat atas akses air bersih yang layak. Proses audit yang transparan akan menghindari kebuntuan penyelesaian dan mencegah persoalan ini terus berlarut,” tambah Hatapayo.
GMPI Maluku menyerukan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, pemuda, akademisi, dan media, untuk mengawal proses audit dan penegakan hukum agar berjalan objektif dan tidak dikendalikan oleh kepentingan tertentu.
GMPI juga meminta Inspektorat Kabupaten Maluku Tengah untuk segera membuka akses informasi kepada publik sebagai langkah awal membangun kembali kepercayaan dan mendukung visi besar Malteng Bangkit.***