Namlea, Maluku— Kawasan tambang emas Gunung Botak kembali menjadi sorotan. Aktivitas peredaran bahan kimia berbahaya jenis sianida (CN) marak terjadi dan menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan penambang tradisional serta masyarakat sekitar.
Berdasarkan informasi lapangan, peredaran bahan kimia berbahaya itu dikendalikan oleh orang suruhan Bu Diana (Ci Diana), warga asal Jakarta yang diketahui berdomisili di Desa Parbulu, Kecamatan Wailata, Kabupaten Buru, unit 17.
Diana diduga bekerja sama dengan seorang pria bernama Dewa, yang kerap disebut sebagai pengatur distribusi bahan kimia di lapangan.
Diana disebut sebagai salah satu pihak yang turut membentuk koperasi PT Intan Kemilau Alam, yang beroperasi di wilayah tambang Gunung Botak.
Namun, hingga kini status dan legalitas perizinan koperasi tersebut belum jelas. Ironisnya, Diana dan Dewa justru bebas menjalankan aktivitas penjualan bahan kimia berbahaya secara terang-terangan di Desa Parbulu tanpa tindakan tegas dari pihak berwenang.
Belum lama ini, warga Kota Ambon dihebohkan dengan penangkapan ratusan karton bahan kimia berbahaya jenis sianida oleh anggota Polda Maluku di kawasan Ruko Batu Merah.
Barang berbahaya itu diketahui akan dikirim ke Kabupaten Buru, tepatnya ke wilayah tambang Gunung Botak — memperkuat dugaan adanya jaringan besar distribusi bahan kimia berbahaya yang terorganisir.
Situasi ini harus menjadi peringatan keras bagi Polres Buru untuk mengambil langkah tegas. Penegakan hukum terhadap pelaku peredaran bahan kimia berbahaya tidak boleh tebang pilih.
Setiap pihak yang terlibat harus diproses sesuai hukum yang berlaku, termasuk Diana dan Dewa yang diduga kuat menjadi aktor utama di balik peredaran bahan kimia mematikan ini.
Aktivis Jakarta, Agus Rian, mendesak aparat penegak hukum untuk tidak ragu menindak siapapun yang terlibat.
“Polres Buru harus menjadi garda terdepan dalam memberantas peredaran bahan kimia berbahaya di Kabupaten Buru. Jangan pandang bulu. Hanya dengan ketegasan, citra Polri di mata masyarakat akan tetap terjaga,” tegasnya.***







































































Discussion about this post