Ambon, CakraNEWS.ID– Universitas Muhammadiyah Maluku (Unimku) kembali mencatat sejarah penting. Minggu (23/2/2025), Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintec) RI, Prof. Dr. Fauzan, hadir di kampus yang tengah berkembang pesat ini. Kedatangannya disambut hangat oleh Rektor Unimku, Prof. Faris Al Fadhat, beserta jajaran pimpinan rektorat dan unit mahasiswa.
Kehadiran Wamen ini bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi membawa semangat baru bagi masa depan pendidikan tinggi di Maluku.
Dalam sambutannya, Prof. Faris menegaskan komitmen Unimku dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Meski baru berusia empat tahun, kampus ini memiliki ambisi besar untuk menjadi pusat pendidikan unggulan.
“Saya sangat memahami semangat Pak Wamen yang selalu menyampaikan bahwa yang paling penting adalah semangat. Ini teladan bagi kita, terutama bagi para dosen kader Muhammadiyah,” ujarnya penuh optimisme.
Namun, Unimku masih menghadapi tantangan besar, salah satunya belum memiliki gedung permanen. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, fokus utama Unimku adalah membangun fasilitas kampus yang representatif serta meningkatkan jumlah mahasiswa.
Harapan besar itu semakin nyata dengan rencana peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung baru.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku, Prof. Dr. Muh Taib Hunsouw, turut menyampaikan harapannya agar Unimku semakin maju dan berjaya.
Ia bahkan mengundang Wamen untuk meninjau lahan rumah sakit Muhammadiyah Maluku yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi acara.
“Kami juga menantikan kehadiran Menteri yang merupakan kader Muhammadiyah untuk peresmian dan peletakan batu pertama kampus Unimku,” ucapnya penuh antusias.
Dalam arahannya, Wamen Prof. Fauzan menekankan pentingnya inklusivitas dalam pengembangan perguruan tinggi Muhammadiyah.
Menurutnya, universitas tidak boleh bersifat eksklusif dan tertutup karena itu justru dapat menghambat perkembangan. Saat ini, Muhammadiyah telah memiliki sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, dan Unimku harus menjadi bagian dari jaringan pendidikan yang inklusif dan progresif.
Fauzan juga menegaskan bahwa keterbatasan tidak boleh menjadi alasan untuk stagnasi. Ia mendorong pimpinan perguruan tinggi untuk menjadikan setiap tantangan sebagai batu loncatan menuju kemajuan.
Apresiasi khusus juga ia sampaikan terhadap rencana pembangunan rumah sakit dan klinik yang digagas Unimku. Kolaborasi dengan berbagai pihak dinilai penting, mengingat Muhammadiyah sebagai organisasi memiliki kepentingan nasional yang dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Wamen juga menyinggung kebijakan efisiensi anggaran pendidikan oleh pemerintah. Ia memastikan bahwa langkah ini tidak akan berdampak pada hak mahasiswa, termasuk beasiswa KIP dan LPDP. Efisiensi lebih diarahkan pada pengurangan biaya kegiatan seremonial, seperti seminar, FGD, perjalanan dinas, dan studi banding ke luar negeri, sehingga dana dapat dialokasikan lebih optimal untuk pengembangan pendidikan.
Unimku kini berada di jalur yang tepat menuju transformasi besar. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, kampus ini bukan sekadar berkembang, tetapi siap menjadi ikon pendidikan unggulan di Maluku. Semangat perubahan telah berkobar, dan langkah besar telah dimulai. *** CNI-04