Jakarta, – Setelah lebih dari lima dekade mewarnai industri pertambangan nikel nasional, perjalanan PT Gag Nikel resmi berakhir pada tahun 2025. Keputusan penghentian operasi perusahaan ini diambil oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan diparipurnakan oleh Presiden Prabowo Subianto, menandai titik akhir dari salah satu proyek tambang nikel paling bersejarah di Indonesia.
Dari Eksplorasi Hingga Produksi: Jejak Sejarah Panjang
Perjalanan PT Gag Nikel dimulai pada tahun 1972 dengan kegiatan eksplorasi awal di Pulau Gag, Papua Barat. Langkah besar terjadi pada 19 Februari 1998 ketika kontrak karya resmi ditandatangani dengan Pemerintah Pusat untuk melanjutkan eksplorasi secara legal dan terstruktur.
Tahap eksplorasi berlangsung dari 1999 hingga 2002, kemudian diperpanjang pada 2006 hingga 2008. Setelah itu, perusahaan memasuki tahapan studi kelayakan pada 2008–2013. Periode ini menjadi fondasi penting dalam pengambilan keputusan untuk tahap berikutnya, yaitu kegiatan konstruksi pada 2015–2017.
Akhirnya, pada 30 November 2017, PT Gag Nikel memperoleh izin operasi produksi dengan masa berlaku hingga 30 November 2047. Dengan diterbitkannya izin tersebut, perusahaan secara resmi menjalankan aktivitas produksi, dengan harapan menjadi bagian dari rantai pasok nikel nasional yang strategis untuk industri baterai dan kendaraan listrik.
Penghentian Operasi 2025: Bukan Bagian dari Sejarah Awal
Namun, pada tahun 2025, keputusan politik dan ekonomi membawa perubahan besar. Pemerintah, melalui Menteri Bahlil Lahadalia, mengumumkan penghentian operasi PT Gag Nikel.
Keputusan tersebut kemudian dikukuhkan secara final dalam rapat terbatas dan disetujui oleh Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat panjangnya proses perizinan dan investasi yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Penting untuk dicatat bahwa perjalanan PT Gag Nikel sejak awal tidak memiliki kaitan langsung dengan Bahlil Lahadalia. Seluruh tahapan eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, hingga penerbitan izin produksi dilaksanakan dan disahkan oleh Pemerintah Pusat jauh sebelum Bahlil menjabat di pemerintahan.
Dengan demikian, keputusan penghentian operasi yang terjadi pada 2025 merupakan langkah baru yang diambil berdasarkan pertimbangan kontemporer, baik dari sisi tata kelola lingkungan, pertimbangan investasi, hingga geopolitik sumber daya.
Cerminan Transformasi Industri Tambang
Berakhirnya operasi PT Gag Nikel bukan hanya menjadi penutup bagi satu babak sejarah, melainkan juga mencerminkan pergeseran arah kebijakan pertambangan nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah mulai menekankan pentingnya hilirisasi, keberlanjutan, dan nilai tambah dalam pengelolaan sumber daya mineral.
Meskipun langkah penghentian ini disambut dengan pro dan kontra, sejarah panjang PT Gag Nikel akan selalu menjadi bagian penting dari catatan industri tambang Indonesia. Dari pulau terpencil di Papua Barat, perusahaan ini pernah menjadi pionir dan saksi transformasi sektor nikel nasional menuju era modern.***