Maluku Tengah,– DALAM sela-sela acara rapat paripurna Istimewa DPRD kabupaten Maluku Tengah, Bupati Maluku Tengah terpilih Zulkarnain Awat Amir saat pidatonnya menyampaikan bahwa beberapa pokok pikiran tentang strategis Pembangunan Maluku Tengah yang akan terus di akselerasi untuk menyambut cita-cita Pembangunan maluku 2045, dengan konsep Malteng bangkit menuju masa depan gemilang.
Maluku Tengah merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang memiliki peran strategis dalam peta pembangunan wilayah di Pulau Seram. Letaknya yang berada di tengah-tengah Pulau Seram membuat Maluku Tengah berpotensi menjadi wilayah interchange atau simpul penghubung antara dua wilayah kabupaten lainnya, lain di pulau seram yaitu Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT). Posisi ini memberikan keuntungan yang besar dalam hal transportasi, logistik, perdagangan, serta potensi pengembangan ekonomi berbasis wilayah.
Secara geografis, Maluku Tengah terletak di bagian tengah Pulau Seram, yang menjadi jalur penting antara wilayah barat dan timur pulau tersebut. Selain itu, Maluku Tengah memiliki beberapa potensi strategis yaitu sumber daya alam yang melimpah, seperti hasil hutan, pertanian, dan perikanan.
Konektivitas wilayah yang strategis, baik dari sisi darat, laut, maupun udara, terutama melalui pelabuhan dan bandara Amahai yang tersedia di wilayah tersebut. Selain itu keanekaragaman budaya yang unik dan berpotensi sebagai destinasi wisata budaya dan alam,dengan potensi ini, pengembangan Maluku Tengah sebagai wilayah interchange dapat memberikan nilai tambah tidak hanya bagi Maluku Tengah sendiri, tetapi juga bagi wilayah SBB dan SBT.
Berdasarkan data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, kabupaten di Maluku Tengah masih termasuk dalam kategori daerah tertinggal, Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Sebagai salah satu kabupaten yang kaya sumber daya alam, Maluku memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan, pariwisata, dan pertambangan.
Sektor-sektor ini menjadi sektor andalan yang perlu ditangani secara tepat dan benar. Namun, potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal, mengingat terbatasnya infrastruktur, SDM yang kurang terampil, dan akses terhadap teknologi yang minim. Semua ini disebabkan karena pengambil kebijakan pembangunan di Maluku tengah tidak adaptif dan responsif terhadap perubahan lingkungan yang begitu cepat dan pesat.
Pada November 2023, Presentase Penduduk miskin di kabupaten Maluku Tengah. Mencapai 17,84% naik 0.38 % dari tahun sebelumnya, data ini menunjukan kabupaten maluku Tengah masih dalam lingkaran kemiskinan cukup ekxstrim. Pertumbuhan ekonomi masih merupakan indikator utama bagi pengukuran kinerja perekonomian sehingga harus ada kehati-hatian dalam menuntukan kebijakan menuju Visi malteng bangkit menuju masadepan gemilang seperti di cita-citakan bupati terpilih.
Kondisi Geografis dan Infrastruktur
Salah satu faktor terbesar yang menghambat pembangunan di Maluku tengah adalah keterpencilan wilayah-wilayah tertentu, terutama daerah yang hanya dapat diakses melalui jalur laut atau udara infrastruktur jalan yang terbatas, kurangnya jembatan penghubung antar pulau, serta minimnya fasilitas pelabuhan dan bandara menjadi kendala utama dalam distribusi barang dan jasa. Sehingga ini menjadikan Kelemahan bagi perkembangan pertumbuhan ekonomi di maluku Tengah
Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Akses terhadap Layanan Kesehatan
Di daerah tertinggal, kualitas SDM menjadi masalah yang signifikan. Pendidikan yang belum merata, minimnya akses terhadap pelatihan vokasional, serta kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas memperburuk situasi. Tingkat melek huruf di beberapa desa kabupaten maluku tengah masih di bawah rata-rata nasional, yang menghambat kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi yang produktif.
Layanan kesehatan di Maluku Tengah di rumah sakit masohi, khususnya di daerah tertinggal, masih sangat terbatas. Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang tersedia jauh di bawah standar nasional, sehingga masyarakat kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis yang layak. Hal ini turut berkontribusi pada rendahnya angka harapan hidup di beberapa wilayah.
Kemudian Ketimpangan Ekonomi dan Ketergantungan pada Sektor Primer sehingga masyarakat di daerah tertinggal di Maluku Tengah umumnya bergantung pada sektor primer, seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan. Namun, keterbatasan akses terhadap pasar, modal, dan teknologi menyebabkan produktivitas sektor ini tetap rendah. Selain itu, rendahnya diversifikasi ekonomi memperburuk kondisi kemiskinan di daerah tersebut.
Strategi Pembangunan Maluku Tengah dan Optimalisasi Promosi Investasi
Di dalam visi bupati terpilih ada 5 poin garis besar visi salah satunya adalah meningkatkan infrasstruktur wilayah, maka penulis melihat ini menjadi peluang strategi utama dalam akselerasi pembangunan adalah penguatan infrastruktur, terutama yang berkaitan dengan transportasi dan komunikasi.
Pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi untuk membangun jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara yang dapat menghubungkan daerah-daerah tertinggal dengan pusat ekonomi lainnya. Selain itu, pengembangan infrastruktur digital juga penting untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi dan teknologi. Selain itu Peningkatan Kualitas Pendidikan dan pelatihan merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas SDM di Maluku Tengah.
Pemerintah kabupaten sharus berinvestasi dalam pembangunan sekolah-sekolah, peningkatan kualitas tenaga pengajar, serta memberikan akses terhadap pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal. Program beasiswa untuk pelajar berprestasi dari daerah tertinggal juga perlu diperluas. Disamping itu perlu diperhatikan a kses terhadap layanan kesehatan.
Investasi dalam layanan kesehatan harus menjadi prioritas dalam pembangunan daerah tertinggal. Pembangunan fasilitas kesehatan, pelatihan tenaga medis, serta program-program kesehatan masyarakat seperti imunisasi dan kampanye kesehatan preventif sangat dibutuhkan. Telemedicine juga bisa menjadi solusi untuk memberikan akses kesehatan di wilayah yang terpencil.
Pentingnya Pengembangan Sektor Ekonomi Berbasis Potensi Lokal dimana Pemda Maluku tengah harus mendorong pengembangan sektor ekonomi yang berbasis pada potensi lokal, seperti perikanan dan pariwisata. Program pemberdayaan masyarakat, dukungan permodalan, dan peningkatan akses terhadap teknologi pertanian dan perikanan harus ditingkatkan.
Selain itu, promosi pariwisata di wilayah Maluku yang kaya dengan budaya dan keindahan alam dapat menjadi sektor unggulan untuk mendongkrak ekonomi lokal. Kemudian meyederhanakan regulasi seringkali menjadi hambatan Investasi di maluku, sesuai dengan Keputusan presiden menetapkan PSN salah satu di maluku dan terletak di pulau seram, ini seharusnya menjadi spirit Pembangunan ekonomi lebih baik.
Peran pemerintah dalam Optimalisasi Dana Desa Kabupaten Maluku Tengah
Dalam beberapa kasus di maluku Tengah dana desa menjadi mala petaka dalam perebutan kekuasaan di negeri- negeri di malteng sehingga pengelolaan tidak merata dan terkesan sangat amburadul dalam pengelolaan sehingga Dana desa seharusnya dikelola secara optimal untuk pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Selain itu, kerja sama antar kabupaten di Maluku untuk saling mendukung dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi bisa menjadi solusi untuk mempercepat pembangunan. Pemerintah Pusat perlu memberikan alokasi dana yang lebih besar untuk infrastruktur di Maluku, mengingat tingginya biaya pembangunan di wilayah kepulauan.
Pemerintah Daerah harus mengembangkan program-program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi lokal, seperti pelatihan di sektor perikanan, pariwisata, dan pertanian. emitraan Swasta dan Masyarakat perlu ditingkatkan melalui investasi di sektor-sektor potensial seperti perikanan dan pariwisata. Insentif pajak dan kemudahan perizinan dapat diberikan untuk menarik investasi di sektor ini. Pemanfaatan Teknologi dalam pengembangan pendidikan dan layanan kesehatan, seperti e-learning dan telemedicine, perlu diprioritaskan untuk mengatasi keterbatasan geografis.
Dengan demikian maka akselerasi pembangunan daerah tertinggal di Maluku Tengah . memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Penguatan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, pengembangan sektor ekonomi berbasis potensi lokal, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan merupakan kunci utama dalam upaya ini.Dengan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, serta kerja sama swasta, pembangunan di Maluku Tengah . diharapkan dapat bergerak lebih cepat dan baik .sehingga .menjadi cita bersama.
Harapan dan Tantangan
Di usianya yang sangat tua, Kabupatem M.aluku tengah telah melalui berbagai dinamika dan tantangan yang tidak mudah. Meskipun demikian, Maluku tengah memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi kabupaten yang maju dan sejahtera. Potensi sumber daya alam yang melimpah, kekayaan budaya yang luar biasa, serta semangat baku kele orang basudara merupakan modal utama dalam menghadapi berbagai tantangan sosial ekonomi.
Namun, untuk mencapai visi tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak. Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas layanan publik, sementara masyarakat perlu lebih aktif berpartisipasi dalam pembangunan.
Dengan kerja keras, tekad yang kuat, dan semangat orang basudara, Maluku dapat mengatasi berbagai hambatan yang ada dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah. Kabupaten Maluku ini bukan hanya menjadi ajang untuk mengenang sejarah, tetapi juga momentum untuk bangkit menjadi lebih baik.
Pengembangan Maluku Tengah sebagai wilayah interchange menghadapi berbagai Harapan dan tantangan. beberapa Harpan di antaranya adalah peningkatan arus barang dan jasa antara wilayah barat dan timur Pulau Seram, peluang investasi di bidang infrastruktur, perdagangan, dan pariwisata serta Kerjasama regional antara Maluku Tengah, SBB, dan SBT yang dapat memperkuat integrasi ekonomi.
Selain peluang maka untuk menjadikan Maluku Tengah sebagai wilayah Interchange maka ada beberapa tantangan yang harus dihadapi antara lain terbatasnya infrastruktur yang ada saat ini, terutama di wilayah pedesaan dan pelosok.Tingkat pembangunan yang tidak merata antara wilayah pusat Kota Masohi dan daerah pinggiran Kota Masohi.
Selain itu tingkat kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi, yang memerlukan upaya serius untuk diberdayakan.Dari konsep dasar pemikiran tersebut maka pembangunan Maluku Tengah sebagai wilayah interchange ke SBB dan SBT merupakan langkah strategis yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di Pulau Seram dan Provinsi Maluku secara keseluruhan. Tulisan ini menjadi catatan kritis bupati malteng terpilih untuk menjadikan malteng lebih baik dalam semangat pela gandong, selamat memimpin kabupaten maluku Tengah bapak bupati Zulkarnain Awat Amir.****