Ambon, Maluku– Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) 2025 yang diselenggarakan oleh Penjaga Laut Indonesia berlangsung meriah di pelataran Kampus UIN Abdul Muthalib Sangadji (UIN AMSA) Ambon, Jumat (31/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, sebagai bentuk dukungan nyata Pemerintah Kota Ambon terhadap gerakan anak muda menjaga bumi.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang berfokus di wilayah pesisir, AMJI 2025 memilih Kampus UIN AM Sangadji sebagai lokasi utama.
Pemilihan ini bertujuan memperkuat pertukaran pengetahuan berbasis bukti (evidence-based knowledge sharing) antara komunitas muda dan mahasiswa, sekaligus memperingati Bulan Pemuda Nasional.
Regional Manager Yayasan EcoNusa Maluku, Gadri Ramadhan Attamimi, menyampaikan apresiasi kepada Wakil Wali Kota Ambon atas kehadiran dan dukungannya dalam agenda bertajuk AMJIVERSARY 5.0 itu.
Menurutnya, kehadiran pemerintah menunjukkan komitmen terhadap 17 program prioritas Kota Ambon, khususnya dalam mendorong anak muda agar lebih peduli terhadap lingkungan dan perubahan iklim.
“Belakangan ini kita merasakan langsung dampak krisis iklim, terutama di wilayah kepulauan seperti Maluku. Naiknya permukaan air laut, musim yang tidak menentu, dan bencana ekologis lainnya menjadi ancaman nyata. Karena itu, dibutuhkan kerja bersama antara akademisi, NGO, dan pemerintah,” ujar Gadri.
Kegiatan AMJI di Ambon menjadi penutup rangkaian aksi serentak yang digelar oleh jaringan komunitas Penjaga Laut di seluruh Indonesia.
Aksi di Kota Ambon ditutup dengan suasana penuh semangat, kebersamaan, dan komitmen untuk terus menjaga lingkungan.
Komitmen Pemerintah Kota Ambon terhadap Iklim dan Lingkungan
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta menegaskan komitmen Pemerintah Kota Ambon dalam menjalankan 17 program prioritas BetaAmbon di bawah kepemimpinan bersama Wali Kota Bodewin Wattimena.
Salah satu fokus utama program tersebut adalah penurunan emisi karbon, terutama terkait isu iklim dan lingkungan, termasuk pengelolaan sampah di wilayah pesisir dan perkotaan.
“Kami ingin terus berkolaborasi dengan anak-anak muda sebagai penggerak lingkungan. Mereka memiliki energi dan kreativitas yang dapat membantu pemerintah dalam menyadarkan masyarakat. Salah satu langkah konkret yang sudah kami ambil adalah penerapan larangan penggunaan plastik sekali pakai di industri ritel,” ujar Toisutta.
Sementara, Dekan Fakultas Hukum dan Syariah UIN AM Sangadji, Eka Dahlan Uar, menilai kolaborasi multipihak antara pemerintah, NGO, komunitas, dan kampus merupakan langkah strategis yang perlu diperkuat.
Ia juga mengapresiasi dukungan Yayasan EcoNusa yang membuka ruang bagi komunitas dan mahasiswa untuk belajar serta beraksi bersama menjaga lingkungan.
“Kampus sebagai menara gading memiliki tanggung jawab moral untuk melahirkan agen perubahan. Kami mendorong mahasiswa agar aktif berperan dalam advokasi isu lingkungan, baik di Maluku maupun di Kota Ambon,” ujarnya.
Kehadiran Pemerintah Kota Ambon dalam setiap penyelenggaraan AMJI menjadi simbol dukungan yang konsisten.
Sejak kegiatan pertama di bawah Jembatan Merah Putih pada 2021, kemudian di Pantai Leimena (2022), Pattimura Park (2023), dan Taman Balai JMP (2024), pemerintah selalu hadir mendukung gerakan anak muda menjaga bumi.
Aksi Nyata Mahasiswa dan Komunitas Lokal
Tahun ini, AMJI dihadiri oleh lebih dari 30 organisasi yang terdiri dari Mahasiswa Pencinta Alam, komunitas lingkungan, NGO lokal, OKP, dan organisasi masyarakat sipil.
Aksi di UIN AM Sangadji juga menjadi ruang lahirnya inisiatif advokasi lingkungan baru.
Melalui diskusi talk show antarorganisasi, peserta sepakat untuk mengadvokasi isu pengelolaan sampah di kawasan STAIN dan sekitarnya, wilayah administrasi Negeri Batumerah.
Peningkatan pembangunan rumah kos di kawasan tersebut dinilai memperparah persoalan sampah domestik.
Sebagai tindak lanjut, komunitas lingkungan di bawah koordinasi Himpunan Program Studi Fakultas Hukum dan Syariah UIN AM Sangadji berkomitmen menyusun kertas kebijakan (policy brief) yang akan mendorong lahirnya regulasi lokal terkait pengelolaan sampah kos-kosan, serta kebijakan berkelanjutan bagi hutan, laut, dan pesisir Pulau Ambon.
Apresiasi untuk UIN AMSA Ambon
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Rektor UIN AMSA, Dr. Abidin Wakano, dan Dekan Fakultas Hukum dan Syariah, Eka Dahlan Uar, atas dukungan dan fasilitas penuh terhadap kegiatan AMJI 2025.
Dukungan dari kalangan akademisi dianggap penting untuk memperkuat kolaborasi antara kampus dan komunitas muda dalam menjaga keberlanjutan lingkungan di Kota Ambon.
Aksi Muda Jaga Iklim 2025 bukan sekedar kegiatan simbolis, melainkan langkah konkret orang muda Ambon untuk menjaga bumi dari ancaman krisis iklim.
Dengan semangat “Beradat Jaga Laut, Beradat Jaga Hutan”, para pemuda Ambon membuktikan, kepedulian terhadap lingkungan adalah bagian dari identitas dan budaya mereka.***







































































Discussion about this post