Masohi, Maluku– Di bawah rindangnya pohon ketapang di halaman SDN 234 Maluku Tengah, Rabu (29/10), suasana belajar tampak berbeda. Anak-anak duduk melingkar di atas tikar, mata mereka berbinar menyimak cerita dari big book berjudul Makanan Khas Maluku. Yang membacakan bukan guru, melainkan Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir.
Senyum merekah dari wajah-wajah kecil itu saat sang bupati membacakan kisah dengan intonasi penuh semangat.
“Saya ingin anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan, yang membuat mereka berpikir dan berani bertanya,” ujar Zulkarnain usai kegiatan.
Aksi sederhana ini merupakan bagian dari transformasi pembelajaran yang tengah digulirkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah bersama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), kemitraan pendidikan antara pemerintah Indonesia dan Australia.
Metode membaca big book dikenal sebagai salah satu pendekatan efektif secara internasional untuk meningkatkan kemampuan membaca anak di kelas awal.
Dengan dukungan berbagai pihak, pendekatan ini mulai diterapkan di sekolah-sekolah dasar di Malteng.
Kepala SDN 234, Rugaya Ipaenin, mengungkapkan kegiatan membaca bersama di alam terbuka seperti ini membuat anak-anak lebih antusias. “Anak-anak jadi tidak takut membaca keras-keras. Mereka juga belajar menghargai teman yang sedang berbicara,” ujarnya.
Rugaya menjelaskan bahwa sekolahnya kini memiliki bengkel literasi dan berbagai media baca hasil kolaborasi guru dan orang tua.
“Capaian literasi kami meningkat dari 56,67 persen (2024) menjadi 80 persen (2025). Semua karena kerja bersama dan dukungan pemkab,” tambahnya.
Pakar pendidikan dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK), Anwar Kholil, menilai apa yang dilakukan Pemkab Malteng menunjukkan arah baru pendidikan yang berpusat pada anak.
“Ketika pembelajaran dilakukan dengan pendekatan kontekstual seperti ini, anak-anak belajar bukan hanya membaca, tetapi juga memahami nilai-nilai kehidupan,” katanya.
Langkah sederhana di bawah pohon ketapang itu menjadi simbol bahwa literasi tidak selalu harus berada di ruang kelas. Kadang, pembelajaran terbaik justru tumbuh di bawah naungan alam dan semangat kebersamaan. ***







































































Discussion about this post