Ambon, Maluku— Universitas Muhammadiyah Maluku (UM Maluku) resmi menjalin kerja sama strategis dengan Bahasa Basudara dalam penyelenggaraan kursus bahasa asing bagi civitas akademika.
Kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam penguasaan bahasa asing sebagai salah satu keterampilan utama di era globalisasi.
Rektor UM Maluku, Prof. Faris Al-Fadhat, dalam sambutannya saat membuka Foreign Language Course secara daring pada Sabtu (10/05/2025), menekankan pentingnya kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, sebagai kunci kesuksesan masa depan.
“Bahasa Inggris adalah bahasa dunia. Kemampuan berbicara dalam bahasa ini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Bahasa membuka akses terhadap literatur global, peluang kerja, serta jejaring internasional,” ujar Prof. Faris, yang juga merupakan Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ia juga mengapresiasi kontribusi Bahasa Basudara dalam mendukung peningkatan kapasitas akademisi di Maluku, termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Sementara itu, pendiri Bahasa Basudara, Jeffrey F. A. Malaihollo menyambut baik kerja sama ini dan berharap kolaborasi ini dapat berjalan berkesinambungan.
“Kami sangat antusias bisa berkolaborasi dengan UM Maluku. Kami berharap ini menjadi langkah awal dari kemitraan yang kuat dan berdampak positif dalam pengembangan kapasitas SDM di Maluku,” kata Jeffrey.
Jeffrey juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi Bahasa Basudara yang telah menjalankan lebih dari 500 kelas bahasa asing secara gratis bersama berbagai mitra lokal.
Kepala Bagian Kerja Sama dan Hubungan Internasional UM Maluku, R. Leikawa, menjelaskan bahwa tahap awal program akan mencakup delapan kelas dalam periode tiga bulan ke depan, yang terdiri dari kelas Bahasa Inggris dan Bahasa Belanda.
“Peserta kursus mencakup dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, sementara pengajaran akan dilakukan oleh tutor dari Bahasa Basudara. Ke depannya, kami juga berencana membuka kelas untuk bahasa asing lainnya,” jelas Leikawa.
Inisiatif ini kata dia, diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam membentuk lulusan dan akademisi yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional, dengan keterampilan komunikasi lintas budaya yang mumpuni.***







































































Discussion about this post