Ambon, Maluku— Situasi pasca dugaan penganiayaan terhadap dua pemuda asal Negeri Kailolo oleh sekelompok pemuda dari Negeri Kabauw masih menjadi topik hangat di tengah masyarakat kedua negeri.
Meski demikian, warga Kailolo dan Kabauw yang saat ini berdomisili di Kota Ambon memilih untuk tidak terlalu merespons secara emosional. Mereka mempercayakan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Menanggapi hal ini, tokoh masyarakat Kailolo yang juga mantan Raja Kailolo, Bapak Azhar Ohorella, menyampaikan imbauan penting saat ditemui di Ambon.
Beliau mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Kailolo dan Kabauw yang berada di Kota Ambon, agar tidak terprovokasi oleh situasi yang berkembang.
“Kota Ambon adalah pusat perekonomian yang dihuni oleh masyarakat majemuk dari berbagai latar belakang suku, agama, dan budaya. Kita telah lama hidup berdampingan dengan damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan,” ujar beliau.
Beliau menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan tidak terpengaruh oleh hasutan, terutama yang disebarkan melalui media sosial pasca kejadian tersebut.
Imbauan untuk Warga Kailolo dan Kabauw di Kota Ambon:
Atas nama nilai-nilai adat, budaya, dan agama yang kita junjung tinggi bersama, kami mengajak semua pihak untuk:
- Menahan diri dari segala bentuk provokasi dan tindakan kekerasan.
- Menyelesaikan perbedaan melalui musyawarah dan mufakat.
- Menjunjung tinggi sikap saling menghargai dan toleransi.
- Membangun komunikasi yang terbuka, jujur, dan damai.
“Kami percaya, masa depan yang lebih baik hanya dapat diwujudkan jika kita melangkah bersama dalam semangat perdamaian dan saling pengertian. Mari kita jaga Ambon sebagai rumah bersama yang aman dan nyaman bagi semua,” tutup Pak Azhar.***