Ambon, Maluku – Bulan suci Ramadhan selalu menjadi momen istimewa untuk berbagi dan mempererat tali persaudaraan. Di Kota Ambon, semangat kebersamaan ini begitu terasa, salah satunya melalui aksi sosial yang digelar oleh manajemen Café Ujung JMP. Berlokasi di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, café ini kembali menunjukkan kepeduliannya dengan membagikan makanan berbuka puasa bagi masyarakat.
Kegiatan berbagi takjil ini berlangsung pada Jumat (22/03/2025) dan dipimpin langsung oleh founder Café Ujung JMP, Levi Kariuw, bersama seluruh tim manajemen dan karyawan café.
Yang menarik, para karyawan yang ikut dalam aksi ini berasal dari berbagai latar belakang agama dan budaya, mencerminkan harmoni dalam keberagaman yang menjadi ciri khas Maluku.
Dengan membagikan ratusan paket makanan berbuka kepada para pengguna jalan di depan café, Levi dan tim berharap dapat memberikan kebahagiaan bagi sesama, sekaligus menguatkan nilai toleransi antarumat beragama.
“Kami percaya bahwa bulan Ramadhan bukan hanya tentang ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga kesempatan bagi siapa saja untuk menebarkan kebaikan. Ini bulan penuh berkah, dan berbagi adalah bentuk nyata dari kasih sayang terhadap sesama,” ujar Levi.
Café Ujung JMP: Dari Ruang Nongkrong ke Wadah Kebersamaan
Sejak berdiri pada tahun 2023, Café Ujung JMP telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat nongkrong. Dengan konsep kafe dan ruang diskusi, tempat ini menawarkan suasana nyaman bagi berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pekerja, hingga komunitas kreatif di Ambon.
Terletak di ujung Jembatan Merah Putih (JMP), café ini menjadi lokasi strategis untuk berkumpul, menikmati secangkir kopi khas Maluku, dan bertukar pikiran. Tidak jarang, kafe ini juga menjadi saksi berbagai diskusi hangat seputar isu sosial, budaya, politik hingga ekonomi kreatif.
Levi Kariuw memiliki visi bahwa Café Ujung JMP bukan hanya tempat bisnis, tetapi juga wadah kebersamaan dan solidaritas. Hal ini terlihat dari berbagai kegiatan sosial yang rutin diadakan, seperti:
- Berbagi makanan berbuka puasa setiap bulan Ramadhan, sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat Muslim dan semangat toleransi.
- Kegiatan diskusi lintas agama dan budaya, yang mempertemukan berbagai kalangan untuk berdialog dan memperkuat pemahaman antarsesama.
- Dukungan terhadap komunitas kreatif, dengan menyediakan ruang bagi seniman lokal untuk menampilkan karya mereka, baik dalam bentuk musik, lukisan, hingga sastra.
Dibangun dengan semangat “Laeng Sayang Laeang”, café ini tidak hanya menjadi tempat bersantai, tetapi juga ruang di mana perbedaan dirayakan dan kebersamaan dijunjung tinggi.
Laeng Sayang Laeang, Merawat Harmoni di Ambon
Semangat “Laeng Sayang Laeang”, yang berarti saling menyayangi satu sama lain, benar-benar diwujudkan dalam berbagai aksi Café Ujung JMP ini.
Di tengah berbagai dinamika kehidupan, kisah-kisah seperti ini menjadi pengingat bahwa keberagaman bukanlah penghalang untuk saling peduli. Justru, toleransi yang kuat inilah yang menjadikan Ambon tetap harmonis dan penuh kasih.
Levi dan tim Café Ujung JMP berkomitmen untuk terus menjalankan aksi sosial ini setiap tahun, dengan harapan semakin banyak orang yang tergerak untuk berbagi dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
“Ini bukan sekadar program tahunan, tapi sudah menjadi bagian dari identitas kami sebagai warga Ambon yang menjunjung tinggi kebersamaan,” tutup Levi.
Sebagai kota yang dikenal dengan semangat “Orang Basudara”, aksi kecil seperti ini membuktikan bahwa kebersamaan masih menjadi nilai utama dalam kehidupan masyarakat Maluku. Ramadhan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang cinta dan kepedulian terhadap sesama – sebuah pesan yang terus digaungkan oleh Café Ujung JMP untuk warga Ambon dan Maluku umumnya.***