Ambon, Maluku— Tokoh muda Maluku, Sadam Bugis, menyatakan kekecewaannya atas pernyataan Gubernur Maluku yang sebelumnya menyebut wacana pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Maluku sebagai informasi hoaks.
Sadam menilai, sikap tersebut melemahkan semangat perjuangan para tokoh dan tim yang tengah berjuang mewujudkan pemekaran wilayah.
Menurut Sadam, alasan Gubernur yang merujuk pada moratorium Otonomi Daerah (Otda) sebagai dasar menyebut pemekaran hoaks, tidak lagi relevan dengan perkembangan terakhir di tingkat nasional.
Dirinya menyoroti bahwa DPR RI, melalui Komisi II, telah menerbitkan surat kesimpulan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang membuka peluang bagi pemekaran daerah baru, sebagaimana telah terjadi di Papua.
“Ini membuktikan bahwa justru pernyataan Gubernur yang keliru. Sebagai orang Tenggara, saya sangat kecewa, apalagi para tokoh kita sedang berjuang keras untuk pemekaran,” tegas Sadam.
Lebih lanjut, Sadam menduga bahwa ketidakikhlasan Gubernur dalam mendukung pemekaran Maluku Tenggara Raya (MTR) patut dipertanyakan.
Menurutnya, seorang pemimpin daerah seharusnya memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dan tim yang tengah mempersiapkan syarat-syarat administratif untuk pengajuan DOB ke pemerintah pusat.
“Seharusnya, Gubernur menjadi garda terdepan mendukung perjuangan ini. Karena pemekaran daerah akan membawa banyak manfaat, seperti pembukaan lapangan kerja baru, peningkatan infrastruktur, memperpendek rentang kendali pemerintahan, dan memperbesar serapan anggaran untuk pembangunan daerah,” ungkap Sadam.
Dalam pandangan politiknya, Sadam juga menyerukan kepada masyarakat agar ke depan lebih selektif memberikan dukungan politik kepada para politisi yang dinilai tidak mendukung aspirasi rakyat, khususnya terkait perjuangan DOB di Maluku.
“Politik sejatinya adalah alat untuk menyejahterakan rakyat. Jika ada politisi yang justru melemahkan perjuangan rakyat, sudah seharusnya kita memberikan sanksi politik kepada mereka,” tutupnya.
Dengan diterbitkannya surat dari Komisi II DPR RI tentang pemekaran DOB, Sadam mengajak seluruh pihak di Maluku untuk segera mempersiapkan diri menyambut peluang ini, bukan justru melemahkan semangat perjuangan.***