Manipa, Maluku– Kecelakaan speed boat Lima Bersaudara di perairan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, pada Minggu dini hari (12/01), mengejutkan warga. Insiden yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIT itu sempat membuat keenam penumpangnya hilang hingga ditemukan selamat berkat operasi pencarian intensif yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah.
Speed boat tersebut membawa enam orang, termasuk dua anak buah kapal (ABK), saat berangkat dari Waiyasel pada Sabtu malam (11/01) pukul 20.30 WIT. Perjalanan menuju Namlea melalui selat Tahalupu-Manipa menjadi berbahaya ketika gelombang tinggi mulai menghantam kapal sekitar pukul 23.00 WIT. Kapal akhirnya ditemukan dalam kondisi kosong dan hampir tenggelam oleh nelayan setempat di Tanjung Saniane, Desa Tahalupu, pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00 WIT.
Kepala Desa Kelang Asaude, Adam Makatita, menjelaskan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat atas instruksi Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten SBB untuk membantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pencarian.
“Kami seluruh pemerintah Desa berkoordinasi melibatkan masyarakat pesisir untuk mencari korban secara serentak sesuai arahan Pj Bupati,” ujarnya kepada media.
Setelah pencarian intensif, keenam korban akhirnya berhasil ditemukan di lokasi berbeda:
- Tiga korban ditemukan di Dusun Namai.
- Dua korban ditemukan di Desa Tahalupu.
- Satu korban ditemukan di Dusun Uwe dan telah dievakuasi ke Namai.
Semua korban kini dalam perawatan di Puskesmas dan Pustu setempat. Nama-Nama Korban yang Selamat:
- Mato Wali, 36 tahun (ABK)
- Do Sampulawa, 43 tahun (ABK)
- Hujaifa Payapo, 19 tahun
- Sarlan (baru dievakuasi dari Dusun Uwe, Tahalupu)
- Indra (warga Waiyasel)
- Uci (warga Luhu)
Makatita menambahkan bahwa koordinasi berbagai pihak sangat membantu dalam menemukan korban dalam keadaan selamat.
“Upaya cepat yang melibatkan masyarakat dan aparat desa membuahkan hasil. Semua korban dapat ditemukan tanpa ada korban jiwa,” ujarnya.
Sebelumnya, para korban meninggalkan Waiyasel pada Sabtu malam (11/01) dengan tujuan Gunung Botak melalui jalur laut. Ombak besar yang datang dari belakang kapal menyebabkan speed boat kehilangan kendali. Kapal ditemukan oleh warga sekitar pukul 06.00 WIT, sementara para korban ditemukan di lokasi terpisah hingga Minggu pagi.
Speed boat Lima Bersaudara kini telah dievakuasi ke Dusun Labuan Timur untuk diperiksa lebih lanjut.
Pemerintah Kabupaten SBB berkomitmen untuk meningkatkan langkah antisipasi dan keselamatan pelayaran di kawasan perairan tersebut guna mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.***