- Gestur kecil, makna besar. Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakilnya Abdullah Vanath menunjukkan kebersamaan dalam kepemimpinan—saling menopang, melengkapi, dan siap membangun Maluku lebih maju. ***
Ambon, Maluku– Malam ini, Kamis 6 Maret 2025 bertepatan Ramadhan menanjak di hari ke-6, selepas buka puasa, suasana di kediaman Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, di kawasan Lorong Putri, Sirimau, terasa hangat.
Acara buka puasa bersama telah usai, namun perbincangan dan kebersamaan masih berlanjut. Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, yang hadir sebagai tamu kehormatan, duduk berdampingan dengan wakilnya.
Di sebuah meja bundar, secangkir kopi hitam yang masih mengepul terhidang di atas meja, menemani keduanya. Dalam balutan busana serba putih yang mencerminkan kesederhanaan, Hendrik Lewerissa tampak tenang.
Ia merogoh saku, mengeluarkan korek api, lalu dengan gestur bersahaja menyalakan api untuk Abdullah Vanath, wakilnya yang akan mendampinginya dalam mengarungi perjalanan panjang kepemimpinan mereka.
Di balik gestur kecil itu, tersirat makna yang lebih dalam. Hendrik, dengan ketenangan dan ketegasan khasnya, memperlihatkan sikap yang lebih dari sekadar sopan santun. Ini adalah simbol kepemimpinan yang saling menopang, sebuah refleksi tentang bagaimana mereka akan berjalan seiring dalam mengemban amanah rakyat Maluku.
Abdullah Vanath, dengan ekspresi santai namun penuh makna, menerima nyala api itu seolah menerima estafet tanggung jawab.
Mereka bukan sekadar pasangan pemimpin dalam struktur pemerintahan, melainkan mitra dalam membangun Maluku yang lebih maju dan sejahtera.
Di sekeliling mereka, beberapa orang berdiri menyaksikan momen tersebut—momen sederhana yang berbicara banyak tentang sinergi dan kebersamaan. Kepemimpinan bukan hanya soal membagi tugas dan wewenang, tetapi juga tentang bagaimana saling melengkapi dalam setiap langkah.
Kopi hitam di atas meja mungkin mencerminkan perjalanan yang tak selalu manis, namun tetap harus dinikmati dengan kesabaran dan strategi. Sementara itu, api kecil yang menyala bukan sekadar membakar sebatang rokok, tetapi juga menjadi simbol semangat yang terus berkobar dalam menghadapi tantangan ke depan.
Dalam dunia politik, gestur kecil sering kali memiliki makna yang lebih besar dari yang terlihat. Malam itu, di sebuah meja sederhana, Maluku menyaksikan sebuah isyarat: dua pemimpinnya akan melangkah bersama, saling mendukung, dan siap menerangi jalan bagi kemajuan daerah yang mereka cintai.***