Bula, Maluku — Dukungan politik kepada Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Fachri Husni Alkatiri-Muhammad Mifta Thoha Rumarey Wattimena (Vitho) terus meningkat dari waktu ke waktu.
Berbagai upaya kini dilakukan oleh pihak lawan politik, termasuk serangan fitnah yang masif disampaikan di panggung kampanye maupun postingan di Sosial Media (Sosmed) kepada Fachri Husni Alkatiri.
Calon Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri dalam kesempatan kampanye di Negeri Werinama, Rabu (6/11/2024) mengungkapkan, serangan fitnah dari kelompok tertentu kepada dirinya dalam kontestasi Pilkada 2024 ini sangat luar biasa.
Dia membeberkan, fitnah yang dilakukan itu bermacam-macam di panggung politik maupun dengan beragam tulisan di Sosmed.
“Orang bicara beta di Pilkada kali ini luar biasa. Dong bicara macam-macam, dong tulis macam-macam,” ungkapnya.
Kendati difitnah, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menghimbau kepada para tim, simpatisan dan pendukung untuk tidak perlu menghiraukan.
Pihaknya bahkan dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan para tim agar tidak membalas untuk menyerang kandidat lain.
“Katong seng usah dengar orang bicara katong dimana-mana. Beta bilang par tamang-tamang seng boleh balas, seng perlu balas, santai saja. Kita bikin santai,” ucapnya.
Ia mengaku, beragam fitnah yang dialamatkan kepadanya itu tidak pernah dia rasakan sakitnya, sebab fitnah yang mereka sampaikan itu tidak benar, melainkan hanya cara untuk menjatuhkan pihaknya.
“Kalau orang bicara katong itu sama kaya orang mau panah katong, atau mau tembak katong. Katong jadi sasaran. Kalau dia pung bicara batul baru katong rasa sakit, karena panah kanal. Tapi kalau dia pung bicara parlente katong perlu rasa sakit ka seng? La bicara parlente katong mau sakit par apa. Memang seng sakit karena dia bicara parlente,” akuinya.
Fachri menilai, mereka yang setiap saat menyampaikan fitnah di panggung-panggung kampanye itu lantaran tidak memiliki gagasan untuk ditawarkan ke masyarakat.
Sehingga fitnah menjadi satu-satunya senjata ampuh bagi mereka untuk menjatuhkan Paslon nomor urut satu ini.
“Masyarakat ini su pintar, dong bisa lia orang yang bicara orang itu seperti apa. Rasa-rasa orang yang bicara orang itu karena sudah tidak punya bahan, tidak punya jualan. Dong mau jual apa seng bisa, makanya bicara orang,” tutupnya. (TIM).