Ambon, Maluku– Dr. Achmad Jais Ely adalah figur yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia birokrasi, politik, dan sosial kemasyarakatan di Maluku. Sebagai mantan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), ia telah membuktikan kepemimpinannya dalam mengelola pemerintahan dengan pendekatan yang strategis dan berbasis kepentingan rakyat.
Selain itu, perannya sebagai Ketua Hena Hetu, organisasi yang menaungi masyarakat adat Jazirah Leihitu, semakin mengukuhkan dirinya sebagai representasi kuat dari masyarakat Maluku Tengah dan SBB.
Kepemimpinan Dr. Achmad Jais Ely sebagai Pj Bupati SBB menunjukkan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan di tengah berbagai tantangan. Ia dikenal sebagai pemimpin yang mampu membangun sistem birokrasi yang lebih efisien, mendorong pembangunan infrastruktur, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kebijakan ekonomi dan sosial.
Selama menjabat, ia fokus pada reformasi birokrasi yang memastikan pelayanan publik lebih cepat dan transparan. Selain itu, ia juga mempercepat pembangunan jalan dan jembatan untuk meningkatkan konektivitas wilayah, sehingga akses masyarakat terhadap pasar dan layanan publik menjadi lebih baik.
Di bidang ekonomi, Dr. Achmad Jais Ely memahami betul bahwa sektor perikanan dan pertanian merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat SBB. Oleh karena itu, ia mendorong kebijakan yang memperkuat ekosistem usaha nelayan dan petani, memastikan mereka mendapatkan akses lebih luas ke pasar dan dukungan pemerintah.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi daerah. Selain itu, ia juga memperhatikan sektor pendidikan dan kesehatan dengan memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar berdampak bagi masyarakat luas, terutama di wilayah terpencil.
Sebagai Ketua Hena Hetu, Dr. Achmad Jais Ely berperan dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dan menjaga nilai-nilai budaya sebagai bagian dari identitas Maluku. Kepemimpinannya di Hena Hetu tidak hanya memperkuat solidaritas masyarakat adat tetapi juga menjadi jembatan antara aspirasi masyarakat dengan kebijakan pemerintah.
Ia memahami bahwa pembangunan tidak boleh mengabaikan kearifan lokal, sehingga kebijakan yang dibuat harus mempertimbangkan aspek budaya dan tradisi yang sudah lama mengakar di masyarakat. Dengan pendekatan ini, ia mampu menciptakan keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya, yang menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan berkelanjutan di Maluku.
Dengan pengalaman yang luas di dunia birokrasi dan kepemimpinan komunitas, Dr. Achmad Jais Ely memiliki kapasitas strategis untuk mendukung realisasi Asta Cita, visi pembangunan yang diusung oleh Hendrik Lewerissa – Abdullah Vanath.
Sebagai seorang yang memahami mekanisme pemerintahan, ia dapat membantu menciptakan kebijakan yang lebih berpihak kepada masyarakat dan memastikan implementasi program pembangunan berjalan efektif. Sinerginya dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di tingkat pemerintah, komunitas adat, maupun dunia usaha, menjadikannya figur yang mampu membangun strategi pembangunan yang inklusif dan berorientasi pada hasil nyata.
Kemampuannya dalam menjembatani aspirasi masyarakat dengan kebijakan pemerintah menjadikannya sosok yang berperan penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik.
Ia bukan hanya seorang birokrat yang bekerja di balik meja, tetapi juga pemimpin yang turun langsung ke masyarakat, memahami kebutuhan mereka, dan merancang kebijakan yang benar-benar memberikan dampak nyata. Integritas dan komitmennya terhadap pembangunan Maluku telah terbukti dalam berbagai peran yang diembannya, baik di birokrasi pemerintahan maupun dalam komunitas sosial.
Dengan rekam jejak kepemimpinan yang solid, pemahaman yang mendalam tentang tata kelola pemerintahan, serta kemampuannya dalam menyusun strategi pembangunan berbasis kearifan lokal, Dr. Achmad Jais Ely adalah figur potensial yang dapat berkontribusi besar dalam pembangunan Maluku ke depan.
Kombinasi pengalaman, visi, dan komitmennya terhadap kemajuan daerah menjadikannya sebagai sosok yang mampu membawa perubahan nyata bagi masyarakat Maluku. Sebagai seorang pemimpin, teknokrat, dan representasi masyarakat adat, ia memiliki peran strategis dalam menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.***