Jakarta,- Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, peran pemuda tak pernah menjadi sekadar pelengkap. Mereka adalah penggerak perubahan, penyulut semangat kebangsaan, dan penjaga nilai-nilai luhur.
Namun untuk menjadi “pemuda negarawan”, dibutuhkan lebih dari sekadar semangat—yang diperlukan adalah totalitas: kesungguhan dalam pikiran, jiwa, dan tindakan.
Kesadaran Kolektif: Fondasi Persatuan
Kesadaran kolektif menjadi dasar dari semangat kebangsaan. Hal ini telah tercermin dalam peristiwa bersejarah Sumpah Pemuda 1928, ketika anak-anak bangsa dari berbagai latar belakang menyatakan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia. Nilai-nilai ini kemudian diperkuat dalam Pembukaan UUD 1945, alinea keempat, yang menegaskan komitmen untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahnya.
Gagasan Kolektif: Merumuskan Visi Bangsa
Kesadaran bersama itu lalu melahirkan gagasan kolektif berupa ide-ide besar yang merumuskan arah pembangunan bangsa. Pancasila hadir sebagai gagasan pemersatu yang mengikat perbedaan dalam satu kesatuan cita-cita. Di sini, peran pemuda menjadi krusial—bukan hanya sebagai pelaku sejarah, tapi sebagai penjaga arah masa depan bangsa.
Aksi Kolektif: Membumikan Nilai dalam Tindakan
Namun gagasan tak akan bermakna tanpa tindakan. Aksi kolektif menjadi implementasi nyata dari idealisme kebangsaan. Sejarah mencatat inisiatif pemuda dalam berbagai fase penting, seperti peristiwa Rengasdengklok menjelang Proklamasi. Kini, aksi kolektif itu hadir dalam bentuk partisipasi aktif dalam pembangunan, inovasi sosial, dan kerja-kerja pemberdayaan masyarakat.
Pemuda Negarawan: Menjaga Nilai, Merawat Bangsa
Menjadi pemuda negarawan berarti menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan. Ia memiliki visi jangka panjang, menjunjung tinggi etika publik, dan senantiasa berorientasi pada kemaslahatan.
Pemuda Muhammadiyah, sejak didirikan pada 2 Mei 1932, telah membuktikan komitmennya dalam menjadi bagian dari solusi bangsa—melalui pendidikan, gerakan sosial, advokasi, dan kerja nyata lainnya.
Totalitas: Kunci Menggerakkan Perubahan
Makna totalitas itu juga terangkum dalam bait lagu Indonesia Raya: “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya.” Itulah pesan abadi bahwa pembangunan bangsa harus menyeluruh, dari pembentukan karakter hingga pembangunan fisik.
Totalitas ini pula yang menjadi ruh gerakan Pemuda Muhammadiyah dalam menghadirkan kontribusi nyata di tengah masyarakat.
Menyongsong Masa Depan
Menatap masa depan, pemuda Indonesia dituntut untuk adaptif, kreatif, dan berdaya saing global. Di tengah perubahan zaman yang semakin cepat, pemuda harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, pembaru dalam ruang-ruang sosial, dan penjaga integritas publik.
Pemuda Muhammadiyah berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas kader, agar mampu menjawab tantangan zaman dan mewarnai masa depan Indonesia dengan spirit keislaman dan kemajuan.
Dengan semangat totalitas dan visi kenegarawanan, pemuda Indonesia akan tetap menjadi pilar kebangkitan bangsa—bukan hanya hari ini, tapi juga untuk generasi yang akan datang.***
Sumber: https://pwmu.co/419322/05/02/totalitas-pemuda-negarawan/