Masohi, Maluku— Penyuluh Agama Islam Kabupaten Maluku Tengah kembali menggelar program pembinaan keagamaan dalam rangka memperkuat nilai-nilai spiritual dan peran aktif umat Islam di tengah masyarakat.
Kegiatan kali ini menyapa santri dan santriwati Majelis Ta’lim (MT) Khodijah, Minggu (4/5), dari pukul 15.00 hingga 17.00 WIT.
Acara diawali dengan pembukaan dan tilawah Al-Qur’an secara bergilir oleh para peserta, menciptakan suasana khusyuk dan penuh makna.
Pada sesi tadabbur, peserta diajak merenungi kandungan Surat Al-Baqarah ayat 77-79 yang menggarisbawahi pentingnya kejujuran serta bahaya kebohongan dalam kehidupan beragama.
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah penyetoran hafalan Juz 30 oleh para santri, sebagai wujud komitmen MT Khodijah dalam melahirkan generasi Qur’ani—generasi yang mencintai dan menghafal Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
Materi utama yang disampaikan bertajuk “Kewajiban Seorang Muslim sebagai Pelaku Dakwah”. Dalam pemaparannya, penyuluh menegaskan bahwa setiap muslim memiliki peran strategis dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan mencegah kemungkaran, sebagaimana terkandung dalam QS. Ali Imran ayat 104.
“Menjadi pelaku dakwah bukan hanya tugas segelintir orang, tapi panggilan bagi setiap muslim untuk menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujar penyuluh dalam sesi penyampaian materi.
Disampaikan pula bahwa dakwah memerlukan kesiapan spiritual dan intelektual, termasuk kemampuan membaca Al-Qur’an secara baik dan benar, memahami prinsip-prinsip aqidah dan syari’ah, serta menjunjung tinggi akhlak mulia.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan salat Ashar berjamaah, disusul diskusi interaktif yang diwarnai antusiasme peserta.
Doa bersama menjadi penutup, memohon keberkahan atas ilmu yang diperoleh serta keistiqamahan dalam mengamalkannya.
Penyuluh Agama Islam Maluku Tengah berharap kegiatan seperti ini terus menjadi ruang tumbuh bagi generasi muda Islam, yang tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga tangguh sebagai pembawa cahaya kebaikan di tengah masyarakat.***