Bula, Maluku — Research and Development (Random) Institute telah merilis hasil survey di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Dari hasil survey yang diterima media ini di Bula, Minggu (24/11/2024), Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri-Muhammad Mifta Thoha Rumarey Wattimena (Vitho) unggul lebih jauh dari empat kandidat lainnya.
Dimana, survey yang dilakukan periode 13-20 November 2024 itu menempatkan Paslon dengan jargon FAVORIT itu berada pada angka 31,7%, INA-AMA 24,2%, IKHLAS 8,7%, AMAN 18,2% dan ADAT 14,1%. Sementara yang tidak menjawab 3,1%.
Lembaga survey yang didirikan pada Maret 2012 itu mengungkap, Paslon nomor urut satu itu mengalami tren kenaikan di hampir semua kecamatan jika dibandingkan dengan periode survey sebelumnya yakni 1-9 Oktober 2024 yang menempatkan FAVORIT unggul di 8 Kecamatan.
Diberitakan sebelumnya, Paslon Bupati dan Wakil Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri-Muhammad Mifta Thoha Rumarey Wattimena (Vitho) sangat berpeluang untuk memenangkan Pilkada SBT.
Peluang kemenangan Paslon dengan jargon FAVORIT itu didukung oleh berbagai indikator yakni jumlah partai pengusung, jumlah anggota DPRD SBT serta kerja-kerja tim yang sangat maksimal di lapangan.
Calon Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri dalam kesempatan kampanye yang dilakukan di Kilga beberapa hari lalu mengungkapkan, dari penyampaian Juru Kampanye (Jurkam) bahwa dari berbagai indikator, tanda-tanda dan berbagai hitungan, Insya Allah Palson Fachri-Vitho akan keluar sebagai pemenang pada 27 November 2024.
“Bapak ibu tadi sudah dengar dari teman-teman bahwa Insya Allah dari berbagai indikator, dari berbagai tanda-tanda, dari berbagai hitungan-hitungan, Insya Allah, dengan izin Allah tanggal 27 November Favorit akan keluar sebagai pemenang,” ungkap Fachri Husni Alkatiri.
Fachri menjelaskan, apa yang selama ini mereka lakukan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk berkampanye adalah usaha untuk mendapatkan kepastian dari Allah SWT.
Menurutnya, dukungan dari masyarakat itu sebagai pelantara, namun pada akhirnya yang ditunggu adalah takdir Allah SWT.
“Apa yang katong lakukan sebenarnya selama ini untuk kampanye, bajalan dari satu tempat ke tempat yang lain, ini adalah usaha katong untuk mendapatkan kepastian dari Allah SWT. Dukungan dari masyarakat itu adalah pelantara, tapi pada akhirnya yang kita tunggu adalah takdir Allah SWT,” jelasnya. (TIM)