Bula, Maluku– Kehadiran SMA Negeri 17 Seram Bagian Timur (SBT) di Desa Artafella, Kecamatan Kiandarat, mendapat sambutan positif dari tokoh pemuda dan masyarakat setempat. Sekolah ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026 sebagai bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan di daerah tersebut.
Tokoh pemuda Kiandarat, Jufri Rumadaul, yang juga salah satu penggagas berdirinya sekolah ini, mengungkapkan rasa bangga dan antusiasme atas terealisasinya pembangunan SMA Negeri 17 SBT.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemda SBT yang telah mewujudkan program Gerak Cepat SBT Cerdas demi meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah itu.
“Kami mewakili masyarakat Kiandarat mengucapkan terima kasih atas pendirian sekolah ini. Kehadirannya sangat membantu akses pendidikan bagi anak-anak di Kiandarat, Siritaun Wida Timur, hingga Tutuk Tolu,” ujar Rumadaul usai pertemuan dengan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Maluku di Bula, Minggu (9/3/2025).
Ia juga menekankan pentingnya menunjuk putra daerah sebagai kepala sekolah SMA Negeri 17 SBT. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk penghormatan terhadap kontribusi masyarakat yang telah menghibahkan lahan untuk pembangunan sekolah.
“Kami berharap kepala sekolah yang ditunjuk berasal dari anak negeri sendiri. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat yang sudah berkorban dengan menyediakan lahan demi kepentingan pendidikan,” jelasnya.
Rumadaul menambahkan, pendirian sekolah ini juga bertujuan mengurangi potensi konflik sosial yang kerap mengganggu proses belajar di wilayah tersebut. Selain itu, SMA Negeri 17 SBT diharapkan dapat menjadi solusi bagi siswa dari desa-desa yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh untuk bersekolah di SMA Kilga atau MA Kelaba.
Untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar, tenaga pengajar untuk mata pelajaran utama seperti Matematika, Biologi, dan Bahasa Inggris telah disiapkan melalui kesepakatan antara Pemerintah Negeri Kian dan Artafella. Sementara itu, sebagai tahap awal, kegiatan belajar mengajar akan berlangsung sementara di SMP Negeri Kiandarat sebelum gedung sekolah selesai dibangun.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menyambut sekolah ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik di negeri kita,” pungkas Rumadaul. ***