Ambon, Maluku– Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-VI Partai Amanat Nasional (PAN) Maluku yang digelar di Ballroom Hotel Amaris, Sabtu (3/5/2025), kembali menetapkan Widya Pratiwi Murad sebagai Ketua DPW PAN Maluku untuk periode lima tahun ke depan.
Terpilihnya Widya secara aklamasi mencerminkan soliditas dan kepercayaan penuh kader terhadap kepemimpinannya.
Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, bersama jajaran fungsionaris PAN Maluku, secara bulat memberikan mandat kepada Anggota DPR RI tersebut untuk melanjutkan kepemimpinan. Kepemimpinan Widya dinilai mampu membawa PAN Maluku tetap eksis dan kompetitif di tengah dinamika politik nasional dan lokal.
Perihal itu, Bupati Buru Selatan (Bursel), La Hamidi, turut hadir dan memberikan apresiasi terhadap terpilihnya kembali Widya Pratiwi.
Ia menilai konsolidasi kader PAN dalam Muswil menjadi bukti nyata bahwa partai berlambang matahari itu semakin solid.
“Kesolidan tokoh-tokoh PAN sangat terasa. Semua kader dari berbagai wilayah di Maluku hadir. Ini sinyal positif bahwa PAN semakin kompak dan siap menghadapi kontestasi politik ke depan,” tegas La Hamidi.
La Hamidi juga menyatakan optimismenya terhadap masa depan PAN di Maluku.
Ia menargetkan peningkatan signifikan perolehan kursi, baik di tingkat DPRD provinsi maupun kabupaten/kota pada Pemilu 2029.
“Pada periode 2019–2024, PAN telah mengamankan satu kursi DPR RI dan sejumlah kursi di tingkat provinsi serta kabupaten/kota. Ke depan, kami menargetkan posisi lebih strategis, bahkan menjadi kekuatan utama di Maluku,” ujarnya.
Secara khusus, La Hamidi menyoroti pentingnya keterwakilan dari Dapil Buru – Bursel di DPRD Provinsi Maluku.
Ia menyebut langkah konsolidasi sejak dini akan menjadi kunci untuk merealisasikan target tersebut.
“Kami berkomitmen memperkuat basis dan mesin partai. Dengan kerja keras dan strategi yang tepat, keterwakilan lebih dari satu kursi dari Dapil Buru – Bursel pada Pemilu 2029 sangat mungkin dicapai,” pungkasnya.
Dia katakan, Muswil PAN Maluku kali ini tidak hanya menegaskan posisi Widya Pratiwi sebagai figur sentral partai di wilayah timur Indonesia, tetapi juga menjadi momentum konsolidasi besar menuju peta kekuatan baru PAN di kancah politik Maluku.***