Piru, Maluku– Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Selfinus Kainama, S.Pd, membuka secara langsung Lokakarya Analisis Gender, Disabilitas, Inklusi Sosial (GEDSI), dan Perubahan Iklim di Hotel Mitra Palace, Kota Piru, Selasa (6/5/2025). Prosesi pembukaan ditandai dengan penabuhan tifa sebagai simbol semangat kolaborasi dan budaya lokal.
Dalam sambutannya, Kainama menegaskan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten SBB terhadap kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia melalui Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).
Program ini mendorong transformasi pendidikan yang lebih setara, inklusif, dan tanggap terhadap tantangan perubahan iklim.
“Lokakarya ini menjadi forum penting untuk menyatukan pandangan dan komitmen seluruh pemangku kepentingan pendidikan dalam mengatasi kesenjangan gender, mendukung penyandang disabilitas, serta memperkuat ketahanan pendidikan terhadap krisis iklim,” ujar Kainama.
Ia menyebutkan, seluruh stakeholder akan menggali data dan fakta melalui diskusi interaktif untuk menghasilkan rekomendasi konkret dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar anak-anak di SBB.
Menurut Kainama, isu GEDSI harus masuk ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran agar mampu menghasilkan kebijakan pendidikan yang berkeadilan dan responsif.
“Melalui pendekatan 5F, kita akan petakan kondisi riil di lapangan—dari aspek gender, disabilitas, inklusi sosial hingga perubahan iklim—serta bagaimana semua ini memengaruhi akses pendidikan yang bermutu,” tegasnya.
Ia menambahkan, prioritas pendidikan SBB saat ini selaras dengan prinsip GEDSI, yakni membangun SDM yang berdaya saing, berbudaya, dan sejahtera. Pemerintah menetapkan sejumlah agenda strategis sebagai pilar pembangunan berkelanjutan, antara lain:
- Percepatan Wajib Belajar 13 Tahun dan peningkatan partisipasi pendidikan tinggi
- Penguatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan
- Kebijakan inklusif bagi kelompok rentan
- Ketahanan keluarga dan lingkungan berbasis kearifan lokal
- Regulasi dan grand design lingkungan hidup
- Adaptasi dan mitigasi bencana serta perubahan iklim
- Promosi gaya hidup sehat dan preventif
- Perlindungan sosial yang adaptif
“Saya berharap lokakarya ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tapi juga mendorong aksi nyata dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan adaptif di Maluku, khususnya di SBB,” pungkas Kainama.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Dinas Pendidikan SBB, Suhna Maya Paty, Kepala Kemenag SBB H. Djafar Tuny, para kepala sekolah SD dan MI se-kabupaten, perwakilan LSM, serta Direktur INOVASI Maluku, Mus Mualin.***