BULA, TRENDINGMALUKU.COM — Masyarakat di Dusun Pantai Pos, Desa Bula, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) memadati kampanye Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri-Mohammad Mifta Thoha Rumarey Wattimena (Vitho) pada Sabtu (13/10/2024) malam.
Dalam kesempatan tersebut, sebelum Calon Wakil Bupati SBT, Vitho Wattimena berkampanye, sejumlah tim terlebih dahulu menyampaikan orasi, yakni M. Bahrun Tueka, Udin Rumasilan, Rusdi Rumata, Raad Rumfot dan Teddy Sibualamo.
Sekretaris Dewan Syuroh PKB Maluku, Teddy Sibualamo mengatakan, panggung kampanye Paslon Favorit ini adalah panggung kampanye yang sangat terhormat dan bermartabat.
“Panggung kampanyenya Favorit ini adalah panggung kampanye yang sangat terhormat dan bertabat,” kata Teddy Sibualamo.
Tokoh Bula Raya ini mengungkapkan, kalau masyarakat berminat untuk datang di panggung kampanya Favorit untuk mendengar narasi-narasi kampanye yang memecah belah, yang memfitnah, menghina dan menghasut disini bukan tempatnya.
Seandainya bapak/ibu sekalian, ada yang berminat untuk mendengar narasi-narasi kampanye yang memecah belah, yang memfitnah, yang menghina, yang menghasut. Kalau bapak dan ibu datang di sini itu salah alamat,” ungkapnya.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati SBT, Vitho Wattimena menandaskan, Paslon Fachri-Vitho dalam kegiatan kampanye politik lebih mengarahkan dalam bentuk silaturahmi dengan masyarakat.
Vitho mengungkapkan, selain tim dan kandidat berbicara, masyarakat juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan keresahan mereka untuk akan dikerjakan pada saat terpilih.
“Sebenarnya saya dan pak Fachri itu inginnya katong (kami) punya kampanye itu lebih ke silaturahmi, jadi katong (kami) komunikasi dua arah. Katong (kami) bisa tahu keresahan apa sih dari bapak/ibu,” ungkap Wattimena.
Dia membeberkan, di samping program prioritas lain, Paslon nomor urut satu ini sedang merancang salah satu program yang diberi nama Desa Favorit.
Menurutnya, pada saat Pilkada berlangsung, jika Fachri-Vitho keluar sebagai pemenang pada desa tersebut maka akan dijadikan desa tersebut menjadi skala prioritas.
“Beta (saya) dan ustad Fachri punya program itu adalah desa Favorit. Kalau katong (kami) menang di sebuah desa, maka desa itu akan menjadi skala prioritas,” bebernya. (TIM)