Ambon, Maluku– Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Dr. H. Yamin, kembali menegaskan komitmennya menjadikan Ambon sebagai embarkasi haji penuh.
Komitmen itu disampaikan dalam Dialog Serap Aspirasi Tokoh Agama, Lembaga Sosial Keagamaan, dan Mitra Kementerian Agama yang digelar di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (29/4/2025).
Dialog yang melibatkan Komisi VIII DPR RI ini dihadiri langsung oleh Anggota DPR RI Fransisko Alimudin Kolatlena, dan dipandu oleh Rektor IAIN Ambon, Abidin Wakano.
Hadir pula sejumlah tokoh agama, pimpinan lembaga sosial keagamaan, serta perwakilan Forkopimda dan Kementerian Agama di daerah.
Dalam pemaparannya, Ka.Kanwil Kemenag Maluku menyampaikan bahwa perjuangan menjadikan Maluku sebagai embarkasi haji telah berlangsung sejak lebih dari 15 tahun lalu.
Ia menyebut, saat ini Maluku telah memenuhi sebagian besar kriteria teknis untuk peningkatan status dari embarkasi antara menjadi embarkasi penuh.
“Saat ini kita memiliki asrama haji dengan 114 kamar dan fasilitas tambahan yang memungkinkan kita melayani dua kloter jamaah secara bersamaan,” kata H. Yamin. “Ini sudah kami uji coba, dan berjalan baik.” tambah dia.
Namun demikian, ia menyoroti dua hal krusial yang masih menjadi tantangan: perluasan runway Bandara Pattimura agar memenuhi standar penerbangan internasional, dan kerja sama antarprovinsi.
Menurutnya, jumlah jemaah Maluku yang hanya sekitar 1.086 orang per tahun belum mencukupi syarat minimal 4.000 jemaah untuk menjadi embarkasi haji penuh.
“Kita perlu dukungan dari provinsi tetangga—Papua, Papua Barat, Papua Tengah, dan Maluku Utara, untuk bersatu dalam satu kawasan embarkasi yang berpusat di Ambon,” jelas Yamin.
Dirinya juga menekankan pentingnya pendekatan strategis melalui dialog antarinstansi, termasuk dengan pemerintah daerah dan otoritas bandara, guna memastikan kesiapan infrastruktur dan layanan.
“Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari seluruh pihak, saya optimistis Maluku mampu menjadi pintu utama keberangkatan haji dari kawasan timur Indonesia,” tegasnya.
Yamin mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh agama untuk terus mendoakan dan mengawal proses ini agar Maluku tidak hanya menjadi bagian dari rantai logistik ibadah haji, tetapi juga pusat layanan keagamaan nasional yang unggul.***