Ambon, Maluku— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya banjir pesisir (ROB) di beberapa wilayah pesisir Maluku.
Peringatan ini dikeluarkan menyusul adanya fenomena Bulan Purnama yang diprediksi terjadi pada 12 Mei 2025, yang berpotensi memicu peningkatan tinggi muka air laut hingga ke level maksimum.
Dalam siaran pers resmi yang dirilis pada 8 Mei 2025, BMKG menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan kondisi pasang surut laut (water level) dan prakiraan pasang-surut, banjir rob diperkirakan akan melanda wilayah pesisir Maluku pada periode 9 hingga 20 Mei 2025.
Adapun wilayah yang berpotensi terdampak meliputi:
- Pesisir Pulau Ambon
- Pesisir Maluku Tengah
- Pesisir Seram Bagian Timur
- Pesisir Maluku Tenggara
- Pesisir Kepulauan Tanimbar
- Pesisir Kepulauan Aru
“Potensi gelombang pasang dan banjir pesisir (rob) ini dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti kegiatan bongkar muat di pelabuhan maupun aktivitas di permukiman pesisir,” demikian tertulis dalam keterangan resmi yang ditandatangani Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Mujahidin.
BMKG juga menekankan bahwa waktu terjadinya banjir rob akan bervariasi di setiap wilayah, baik dari segi hari maupun jam.
Oleh karena itu, masyarakat pesisir diimbau untuk selalu waspada, tidak panik, dan memperhatikan informasi terbaru dari BMKG, khususnya terkait prakiraan pasang maksimum air laut.
Sebagai langkah antisipatif, masyarakat dan pihak-pihak terkait disarankan untuk terus mengikuti pembaruan informasi cuaca maritim.
Dengan adanya peringatan dini ini, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan sejak dini untuk menghindari kerugian yang lebih besar.